
Lombok Utara, NTB – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar rapat penting di Hotel Amasvati, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa Sore (25/3/2025).
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., ini dihadiri Ketua DPRD, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) KLU, Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mataram, serta pejabat lainnya.
Rapat ini membahas berbagai isu strategis, termasuk persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Nyepi, serta langkah konkret dalam menjaga stabilitas keamanan pasca insiden di Kecamatan Kayangan yang melibatkan almarhum Rizkil Watoni.
Dalam sambutannya, Bupati KLU H. Najmul Akhyar, menekankan, “pentingnya koordinasi dalam menyelesaikan masalah secara damai dan konstruktif,” tegasnya.
Kapolres KLU, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., menguraikan kronologi kejadian di Kecamatan Kayangan, “kejadian yang dipicu dari laporan kehilangan ponsel di sebuah Alfamart dan dugaan pemerasan oleh oknum kepolisian. Insiden ini berujung pada aksi unjuk rasa yang bereskalasi menjadi perusakan Mapolsek Kayangan,” terangnya.
“Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh Propam Mabes Polri dan Paminal Polda NTB,” tambah Kapolres KLU.
Camat Kayangan, Siti Rukaiah mengungkapkan, “masyarakat mulai memahami bahwa ini sedang dalam proses hukum. Sebagai bentuk pencegahan konflik, diputuskan bahwa Kecamatan Kayangan tidak akan mengadakan pawai takbiran tahun ini,” ucapnya.
Kajari Mataram, Irawan Setiawan Wahyudi, SH., MH., menyoroti fenomena “no viral, no justice” yang kini marak terjadi dan mendorong agar penyelesaian masalah dilakukan secara damai dengan fasilitasi dari Bupati.
Sementara itu, Dandim 1606/Mataram, Kolonel Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani, S.Sos., M.Han., menegaskan, “pentingnya kewaspadaan terhadap hal-hal kecil yang bisa memicu konflik besar. Perlunya sosialisasi terkait pembatalan pawai takbiran agar tidak menimbulkan keresahan baru,” ujarnya.
Ketua DPRD KLU, Agus Jasmani, menambahkan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. “Respon cepat aparat kepolisian dan berharap tidak ada aksi lanjutan. Ia juga mengusulkan agar Pemda KLU menutup sementara Alfamart sebagai bentuk empati terhadap keluarga korban,” harapnya.
Dalam tanggapannya, Kapolres KLU menyatakan akan melaporkan kelanjutan proses hukum kepada Kapolda dan menunggu laporan resmi terkait penyebaran video yang memicu ketegangan.
Camat Kayangan pun meminta Pemda untuk menjalin komunikasi dengan Alfamart guna mempertimbangkan pemindahan karyawannya ke lokasi lain.
Rapat yang berlangsung selama satu jam ini diakhiri dengan buka puasa bersama sebagai simbol persatuan dalam menjaga stabilitas daerah. Forkopimda sepakat bahwa sinergi antar-lembaga adalah kunci utama dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di KLU.